Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skema Trafo Step Up dan Step Down Secara Lengkap

Bengkel Tv - Apakah Anda tahu apa itu transformator atau trafo? Trafo memiliki fungsi yang sangat penting dalam bidang kelistrikan. Tentunya karena dengan alat tersebut Anda dapat mengalihkan voltase sumber listrik. Berdasarkan fungsinya, diketahui ada trafo step up dan step down. Teknisi kelistrikan menggunakan trafo step up untuk meningkatkan voltase dan trafo step down untuk menurunkan voltase.

Apa Itu Trafo Step Up?

Transformator step-up memiliki jumlah lilitan sekunder yang lebih banyak daripada lilitan primer. Contoh penggunaannya dapat dilihat pada pembangkit tenaga listrik, dimana fungsinya adalah untuk meningkatkan tegangan yang dihasilkan dari generator listrik. Ciri lain dari trafo step-up adalah tegangan primer memiliki tegangan yang lebih rendah daripada tegangan sekunder dan arus primer lebih besar daripada arus sekunder.

Ciri-ciri transformator step-up:

a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih sedikit dari jumlah lilitan kumparan sekunder (Np < Ns)

b. Tegangan primer selalu lebih rendah dari tegangan sekunder (Vp < Vs)

c. Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder (Ip > Is)

Apa Itu Trafo Step Down?

Transformator step-down adalah jenis transformator yang memiliki lilitan primer yang lebih banyak daripada lilitan sekunder, sehingga transformator jenis ini berfungsi untuk menurunkan tegangan. Transformator ini digunakan dalam dunia elektronika, seperti dalam rangkaian power supply dan adaptor/charger. Hal ini dikarenakan sifatnya yang dapat menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan yang lebih rendah, sehingga lebih mudah untuk diubah menjadi tegangan DC menggunakan komponen elektronika lain seperti dioda bridge. Sehingga kita bisa menggunakan laptop, charger, komputer dll karena manfaat transformator jenis ini.

Ciri-ciri transformator step-down:

a. Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder (Np > Ns)

b. Tegangan primer selalu lebih tinggi dari tegangan sekunder (Vp > Vs)

c. Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder (Ip < Is)


1. Skema Trafo Step Up

Trafo step up adalah trafo yang menghasilkan tegangan yang lebih besar daripada tegangan sumber. Trafo ini digunakan untuk meningkatkan tegangan hingga beberapa kali lipat dengan daya yang tetap. 

Ciri utama dari trafo step up adalah jumlah lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer. Trafo ini lebih banyak digunakan dalam sistem pembangkit listrik tegangan tinggi PLN. 

Berikut ini adalah gambar skema dari trafo step up.

2. Menghitung Tegangan Trafo Step Up

Besarnya tegangan induksi sekunder yang dihasilkan oleh trafo step up dapat dihitung dengan menggunakan rumus perbandingan jumlah lilitan trafo. Rumus tersebut adalah: N (sekunder) / N (primer) = V (sekunder) / V (primer).

Contoh Soal:

Jika jumlah lilitan primer trafo step up adalah 60 lilitan dan tegangan sumber adalah 220V, berapa jumlah lilitan sekunder agar trafo tersebut bisa menghasilkan tegangan induksi sekunder 1000V?

Jawab:

Untuk mengetahui jumlah lilitan sekunder yang diperlukan, kita dapat menggunakan rumus di atas dengan mengganti nilai yang diketahui:

N (sekunder) / 60 = 1000V / 220V

N (sekunder) = (1000V x 60) / 220V = 270 lilitan

Jadi, jumlah lilitan sekunder yang diperlukan agar trafo step up tersebut bisa menghasilkan tegangan induksi sekunder 1000V adalah 270 lilitan.


3. Skema Trafo Step Down

Trafo step down adalah jenis trafo yang berkebalikan dengan trafo step up. Tegangan induksi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder lebih kecil daripada tegangan sumber. Ciri utama dari trafo step down adalah memiliki jumlah lilitan sekunder yang lebih sedikit daripada jumlah lilitan primer.

Trafo penurun tegangan ini banyak digunakan dalam rangkaian elektronika tegangan rendah, seperti pada sirkuit adaptor, power supply power amplifier atau regulator tegangan.

Gambar di bawah ini menunjukkan skema trafo step down.

4. Menghitung Tegangan Trafo Step Down

Untuk menghitung tegangan induksi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder trafo step down dapat menggunakan rumus perbandingan jumlah lilitan trafo yaitu : N (sekunder) / N (primer) = V (sekunder) / V (primer).

Contoh Soal:

Trafo step down memiliki jumlah lilitan primer sebanyak 120 lilitan dan lilitan sekunder sebanyak 30 lilitan. Berapa tegangan induksi sekunder yang dihasilkan trafo jika diberikan tegangan sumber 110V?

Jawab :

Untuk mengetahui tegangan induksi sekunder yang dihasilkan, kita dapat menggunakan rumus di atas dengan mengganti nilai yang diketahui:

V (sekunder) = (N (sekunder) / N (primer)) x V (primer) = (30 lilitan / 120 lilitan) x 110V = 27.5V

Jadi, tegangan induksi sekunder yang dihasilkan trafo step down tersebut adalah 27.5V

Sementara itu, besarnya arus yang ada pada tegangan induksi dapat dihitung dengan rumus perbandingan daya masuk dan daya keluar. Karena daya masuk dan daya keluar pada trafo adalah tetap, maka besarnya arus listrik yang mengalir pada kumparan sekunder akan mengikuti perubahan tegangan. 

Dengan kata lain, besarnya arus listrik pada kumparan sekunder trafo berbanding terbalik dengan besar tegangan trafo sekunder.

Semakin kecil tegangan induksi kumparan sekunder trafo, maka arus listrik yang dihasilkan akan semakin besar dan sebaliknya.


Itulah ulasan mengenai Skema Trafo Step Up dan Step Down Secara Lengkap buat kalian, semoga bisa dengan mudah kalian pahami dan menambah wawasan ya. Semoga bermanfaat

Posting Komentar untuk " Skema Trafo Step Up dan Step Down Secara Lengkap"